sajak dari Ustaz Ikhwan Abdullah,

Disebabkan iDea untuk menulis entry baru masih belum ada, jadi saya teringin kongsikan dengan tetamu² warQah sekalian; hasil penulisan Ustaz Ahmad Khairul Ikhwan Abdullah mengenai Bumi UIAM Kuantan di dalam blog Facebook beliau. [Ikhwan Al Malizi Abdullah]

UIA yang ku kenali-memori semalam yang indah

Ketika kakiku berpijak ke bumi kuantan

aku tertungu-tunggu

dimana letaknya gedung ilmu perubatan

yang bakal melahirkan

ilmuan ibnu sina dan ar-razi

di abad ini.

Pada saat menjelang senja

hatiku tidak tenang, gusar dan berdebar

aku tidak sabar-sabar

untuk berpijak di gedung ilmu ini

yang dikenali diserata dunia

Pada saat maghrib bergema

saya sujud mengerjakan solat qasar dan jamak

mengambil berkat dan

pahala yang berganda

dan tibalah saat yang tunggu

kereta bergerak diatas jalan menuju ke

gudang ilmu yang penuh gemilang

Dari jauh gerbang ilmu

sedang menanti

sungguh indah dunia UIA ini

lampu yang terang menderang

hatiku terpaut kepadanya

hatiku berbisik

alangkah indahnya

andainya aku berpeluang

memijakkan kaki ke dunia ini

selamanya

sebagai seorang

mahasiswa berwibawa

sayangnya aku tidak layak

untuk bersamanya

Malam itu

terasa kebahangannya

walaupun aku hanya seorang tetamu dan pelawat

aku merasai keenakan

layanan warganya

walaupun pun tidak ku kenali dan

mereka tidak menegali diri ini

indahnya persahabatan kerana Allah

satu aqidah satu perjuangan.

Andainya aku ditaqdirkan

untuk musafir ilmu di bumi malaysia

hatiku ingin sekali

merasai kehebatan Universiti ini

menjadi warganya

penduduknya

penghuninya

walaupun bukan selamanya

tetapi 4tahun cukup memadai

bagiku.

Saat aku tinggalkan halamanya

aku terkedu

sedih

pilu

bangga

sayang

rindu

dan mengharap

bestnya kalau aku berpeluang

bersamanya

namun aku menyedari

siapalah diri ini

saya tidak layak

untuk bersamanya

apa lagi

menjadi warganya

aku hanya seorang muallaf

insan yang lemah

kerdil

dan tidak punya apa-apa

aku cuma

mempunyai

Allah dan Rasul

aku bangga beragama Islam.

Dan tibalah masanya

aku pergi

kembali semula

ke

ibu kota

yang bernama Kuala Lumpur

kota yang penuh noda dan dosa

warganya tidak mengenal

tuhan dan manusia

aku berdoa

Ya Allah andainya aku berpeluang

jadikanlah dan temukan

jodohku

dengan gudang ilmu ini

untuk ku menimba ilmu

dunia dan akhirat.

Padanya aku melambaikan tangan

selamat tinggal

wahai

UIA

hatiku

tetap mengingatimu

memori

dakwah semalam

penuh makna dan indah

disepanjang zaman

dan sejarah.

Sajak ini ku abadikan untuk sahabat-sahabat UIA.

sejam selepas sampai dirumah

Bukit Subang.

rizQan: Ustaz, biarpun kita belum pernah kenal sebelum ini, belum pernah jumpa; namun ‘aqidah yang kita pegang adalah sama.. tidak hairanlah layanan yang ustaz terima adalah yang terbaik yang dapat kami lakukan. Sungguh jika non-Muslim pun telah diajar RasuluLlah untuk kita [MUSLIM] menjaga hak² mereka, inikan pula saudara se‘aqidah. Segala kekurangan kami mohon dimaafkan ^_^,